Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat daerah, Pemerintah Indonesia giat membangun bandara (bandar udara) di berbagai pelosok tanah air sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Salah satunya adalah pembangunan Bandara Internasional Kediri, Jawa Timur, letaknya sekitar 120 km barat daya kota Surabaya. Bandara ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan memenuhi kebutuhan warga masyarakat Jawa Timur bagian selatan di terutama di sekitar Lingkar Wilis, yaitu di wilayah Kediri, Nganjuk, Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, dan juga Blitar. Bandara Internasional Kediri ini ditargetkan selesai selambat-lambatnya tahun 2023 dan dijadikan sebagai bandara Internasional di masa depan.
Ground breaking pembangunan Bandara Internasional Kediri oleh Pemerintah Pusat melalui Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, yang dilaksanakan secara komunikasi virtual, pada tanggal 15 April 2020, karena adanya pandemi Corona (Covid-19). Luas lahan bandara ini direncanakan sekitar 372 hektar dengan panjang landasan pacu 3.300 meter dan dapat menampung pesawat berbadan lebar 4E.
Pembangunan Bandara Internasional Kediri ini adalah satu-satunya bandara yang didanai dan dikerjakan sepenuhnya oleh pihak swasta yaitu PT. Gudang Garam melalui anak perusahaannya PT. Surya Dhoho Investasi, Kediri yang diawasi langsung oleh Pemerintah Pusat dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Tenaga kerja untuk pembangunan bandara ini pun diambil dari wilayah sekitar Kediri sehingga akan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekelilingnya dan juga lebih efisien.
Comments
Post a Comment